Tangerang (ANTARA) – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyatakan kesiapan dan komitmennya dalam mendukung pemanfaatan proving ground sebagai bagian dari pengembangan kendaraan niaga dan peningkatan daya saing produk otomotif Indonesia.
“Dengan adanya proving ground terbesar ini, kami semakin terpacu untuk menghadirkan produk-produk yang sesuai standar internasional. Semua unit kami seperti Giga, MU-X, D-Max, Elf, dan Traga sudah siap untuk menjalani pengetesan,” ujar Business Strategy Division Head IAMI, Rian Erlangga di sela pameran GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Jumat.
Ia menyampaikan, Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) berskala internasional yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah disebut-sebut menjadi proving ground terbesar di Asia Tenggara.
Baca juga: Proving ground bertaraf internasional tingkatkan ekspor otomotif
Hal ini menjadi peluang besar bagi pelaku industri otomotif, termasuk Isuzu, dalam meningkatkan efisiensi dan memperluas pasar ekspor.
Menurut Rian, keberadaan fasilitas ini memberikan manfaat besar dari sisi efisiensi.
Sebelumnya, pengujian kendaraan untuk kebutuhan ekspor, seperti uji emisi dan keselamatan, harus dilakukan di luar negeri dengan biaya tinggi.
Baca juga: Komisi V DPR: Proving Ground BPLJSKB dukung keselamatan berkendara
Ia menyebut, pengujian dapat dilakukan di dalam negeri dengan mengacu pada regulasi internasional atau UN Regulation.
“Biasanya kita harus bawa mesin, manpower, dan menyewa tempat di luar negeri. Sekarang dengan proving ground nasional, itu bisa dilakukan di Indonesia, sehingga sangat menghemat biaya,” jelasnya.
Selain efisiensi, Rian juga menekankan bahwa fasilitas ini memperkuat legitimasi internasional terhadap produk Indonesia.
Baca juga: Menhub targetkan proving ground Bekasi “soft launching” September 2024
Dengan adanya kesepakatan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antarnegara ASEAN, hasil uji tipe di Indonesia akan langsung diakui di negara tujuan ekspor, tanpa perlu pengujian ulang.
Saat ini, Isuzu telah mengekspor produk ke 18 negara, termasuk ke kawasan Amerika Latin, dan volume ekspornya terus meningkat.
Dia mengungkapkan, kehadiran proving ground disebut menjadi pendorong untuk memperluas pasar sekaligus menjaga kualitas dan keselamatan produk sesuai standar global.
“Dengan standar yang kini mencakup 16 jenis pengujian, kami optimistis kualitas dan keselamatan kendaraan akan semakin tinggi. Itu akan membuka peluang ekspor lebih besar lagi,” ujar Rian.
Baca juga: Kemenhub tingkatkan standar kelaikan kendaraan untuk keselamatan
Baca juga: Proyek “proving ground” Indonesia ditargetkan selesai November 2023
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025